Faktor Keberhasilan Industri Sayuran
Berjualan sayur menjadi salah satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Hal ini terlihat dari banyaknya pedagang sayur yang bisa kita jumpai dijalan.
Namun bagaimana dengan proses budidayanya?
Secara umum faktor keberhasilan industri sayuran yang sekaligus dapat menjadi faktor penyebab kerusakan sayuran / faktor eksternal penyebab kerusakan produk sayuran adalah sebagai berikut :
Lahan
Lahan adalah sumber daya alam yang bersifat dinamis yang tercermin dari pertumbuhan tanaman di atasnya. Dalam pengembangan hortikultura khususnya sayur-sayuran, lokasi usaha merupakan salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian karena menyangkut tempat tumbuh tanaman. Meskipun demikian, disadari atau tidak semua jenis tanah pada suatu lahan di Indonesia cocok atau dapat diusahakan secara baik untuk pembudidayaan sayuran komersial. Hal ini disebabkan oleh beberapa pertimbangan khusus, misalnya keadaan fisik dan kimia atau kesuburannya yang harus dikelola khusus. Beberapa peneliti berpendapat bahwa lahan yang baik untuk membudidayakan sayur-sayuran, di antaranya harus bertekstur sedang, konsistensi gembur, subur, dan berdrainase baik.
Faktor lainnya yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi lahan industri sayuran adalah letak lahan dan ketinggian lokasi. Sebaiknya lahan yang akan digunakan adalah yang datar atau sedikit miring dan tidak terlindung (terbuka) agar tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sedangkan ketinggian lahan berkaitan erat dengan suhu. Setiap kenaikan lokasi 100 m dpi, suhu akan turun 0,5° C. Oleh karena setiap jenis sayuran mempunyai sifat yang berbeda dalam pemanfaatan suhu, maka kesesuaian sayuran terhadap ketinggian tempat juga berbeda-beda.
Selain terhadap suhu, intensitas sinar matahari dan kelembapan udara juga ditentukan oleh ketinggian lokasi. Semakin tinggi suatu lokasi, semakin tinggi pula intensitas sinar matahari dan kelembapan udaranya. Jadi kalau ingin sukses di industri sayuran maka pilihlah lahan yang cocok dengan tumbuhan yang akan kita tanam.
Curah hujan
Curah hujan merupakan salah satu tolok ukur ketersediaan air bagi tanaman pada suatu lokasi. Air merupakan suatu unsur yang menentukan hidup-matinya tanaman. Mulai dari proses berkecambah sampai berproduksi, tanaman membutuhkan air.
Setiap jenis tanaman membutuhkan air dalam jumlah yang berbeda, tergantung dari sifat morfologis, proses fisiologis, dan keadaan lingkungan. Sehingga ada tanaman yang menghendaki daerah basah dan ada pula yang menghendaki daerah yang relatif kering untuk tempat tumbuhnya. Oleh karena itu kita harus pintar memilih lokasi lahan yang sesuai dengan tanaman sayuran yang akan kita tanam
Sinar matahari
Tanaman sayuran mempunyai sifat yang berbeda dalam penyerapan sinar matahari. Ada yang menghendaki penyinaran yang panjang, ada pula yang pendek. Yang dimaksud dengan penyinaran yang panjang adalah lama penyinaran lebih dari 12 jam sehari, sedangkan penyinaran pendek kurang dari 12 jam sehari.
Semua tanaman memerlukan sinar matahari sebagai sumber energi untuk pembentukan gula melalui proses fotosintesis. Selain itu, proses pengecambahan, pembentukan umbi, dan pembungaan juga merupakan respons dari tanaman yang dipengaruhi oleh sinar matahari. Tanaman yang kurang mendapatkan sinar matahari, pertumbuhannya terhambat, lemah, pucat, dan memanjang.
Suhu
Suhu udara di sekitar tanaman mempengaruhi aktivitas pertumbuhan, pembelahan sel, fotosintesis, dan respirasi. Semakin rendah suhu lingkungan, semakin rendah pula laju fotosintesis dan respirasi.
Keadaan suhu suatu lokasi sangat menentukan jenis sayuran yang dapat tumbuh di atasnya. Setiap jenis sayuran sifatnya berbeda dalam pemanfaatan suhu. Ada yang menghendaki suhu rendah, ada juga yang tinggi untuk proses pertumbuhannya. Menurut Sri Setyati, 1979, suhu maksimum dan minimum yang menyokong pertumbuhan tanaman biasanya berkisar antara 5-35° C.
Membahas faktor-faktor lokasi berarti juga membahas faktor lingkungan yang meliputi iklim dan lahan. Kesemuanya sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman sayuran. Faktor-faktor lingkungan dalam suatu lokasi relatif tetap. Sehingga dalam keberhasilan industri sayuran, kajian terhadap aspek lokasi merupakan pertimbangan pertama yang harus diperhatikan sebelum langkah selanjutnya dilakukan. Pertimbangan ini penting sekali sebab kesalahan dalam menentukan lokasi akan berakibat buruk, terutama terhadap produksi.