Skip to content

Apa Itu Hidroponik? Dan Apa Manfaatnya Bagi Lingkungan Sekitar?

Apa Itu Hidroponik Dan Apa Manfaatnya Bagi Lingkungan Sekitar

Hidroponik adalah metode menanam tanaman dengan menggunakan air yang tercampur dengan nutrisi tertentu, tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Tanaman hidroponik tumbuh di atas media yang tidak mengandung tanah, seperti serbuk gergaji, kerikil, kapas, sabut kelapa, spons dan lain sebagainya. Media ini berfungsi sebagai penopang tanaman dan menyerap air yang dibutuhkan tanaman. Sistem hidroponik dapat digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. 

Pada sistem pertanian konvensional, unsur hara yang dibutuhkan tanaman umumnya bersumber dari tanah. Namun pada sistem hidroponik yang tidak menggunakan media tanah sama sekali. Unsur hara disini akan digantikan dengan nutrisi hidroponik. Yakni unsur-unsur yag dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik. Dengan kata lain, kehadiran nutrisi disisni ialah untuk menggantikan peran unsur hara pada tanah. Nutrisi disini dapat bersumber dari kotoran ikan, pupuk kimia, hingga berbagai unsur buatan lainnya. 

Apa saja yang harus diperhatikan saat hendak menanam secara hidroponik ?

Saat hendak menanam tanaman secara hidroponik, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Berikut, beberapa hal yang perlu diperhatikan: 

  1. Pilih media yang tepat: Media yang digunakan untuk menanam tanaman hidroponik harus mampu menyerap air dan nutrisi dengan baik, serta memberikan dukungan yang cukup untuk menopang tanaman. Beberapa media yang sering digunakan untuk menanam tanaman hidroponik antara lain ialah serbuk gergaji, kapas, kerikil halus, atau spons. 
  2. Tentukan sistem nutrisi yang tepat: Nutrisi yang diberikan kepada tanaman hidroponik harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Beberapa nutrisi yang penting untuk pertumbuhan tanaman hidroponik antara lain nitrogen, fosfor, dan kalium. 
  3. Sediakan cahaya yang cukup: Tanaman hidroponik juga membutuhkan cahaya yang cukup untuk dapat tumbuh secara optimal. Pastikan bahwa tanaman hidroponik yang kamu tanam mendapatkan cahaya yang cukup pada siang hari, baik dengan menggunakan lampu atau dengan memberikan akses langsung ke sinar matahari. 
  4. Kontrol suhu dan kelembaban: Suhu dan kelembaban yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan tanaman hidroponik yang sehat. Pastikan bahwa tanaman hidroponik tidak terpapar suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, serta kelembaban yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. 
  5. Periksa tingkat pH larutan nutrisi: Tingkat pH larutan nutrisi yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan tanaman hidroponik yang sehat. Pastikan bahwa tingkat pH larutan nutrisi berada dalam kisaran yang sesuai dengan kebutuhan tanaman yang kamu budidayakan. Terlebih jika tanaman baru saja terpapar air hujan yang membuat pH-nya berubah. 
  6. Sediakan oksigen yang cukup: Tanaman hidroponik membutuhkan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan yang sehat. Pastikan bahwa larutan nutrisi yang digunakan memiliki tingkat oksigen yang cukup, atau gunakan sistem aerasi untuk menambahkan oksigen ke dalam larutan. 
  7. Periksa secara teratur: Pastikan untuk memeriksa tanaman hidroponik secara teratur, terutama jika kamu baru saja memulai sistem hidroponik. Periksalah tingkat nutrisi dan tingkat pH.

Manfaat Hidroponik bagi lingkungan sekitar

Sistem hidroponik dapat memberikan berbagai manfaat bagi lingkungan sekitar karena menawarkan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk menanam tanaman. Berikut ini adalah beberapa manfaat hidroponik bagi lingkungan sekitar: 

  1. Penggunaan air yang efisien: Sistem hidroponik membutuhkan lebih sedikit air dibandingkan dengan menanam tanaman di tanah, karena air yang digunakan dapat dikembalikan ke sistem setelah digunakan oleh tanaman. Ini berarti bahwa sistem hidroponik dapat membantu mengurangi penggunaan air yang tidak efisien dan mengurangi tekanan pada sumber air yang terbatas. 
  2. Penggunaan lahan yang efisien: Sistem hidroponik dapat dibangun di area yang tidak cocok untuk pertanian, seperti daerah yang terdampak polusi atau daerah yang terlalu kering. Dengan demikian, sistem hidroponik dapat membantu mengoptimalkan penggunaan lahan dan mengurangi tekanan pada lahan pertanian yang terbatas. 
  3. Penggunaan pestisida yang lebih sedikit: Sistem hidroponik cenderung memerlukan penggunaan pestisida yang lebih sedikit dibandingkan dengan pertanian tanah, karena tanaman hidroponik tidak terpapar risiko serangan hama atau penyakit yang terkait dengan tanah. Hal ini dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pestisida. 
  4. Tidak perlu menyiram tanaman setiap hari: Bercocok tanam dengan sistem hidroponik juga dapat menghemat tenaga, karena kamu tidak perlu melakukan penyiraman atau pengolahan tanah yang cukup intensif seperti halnya saat bercocok tanam secara konvensional. 
  5. Pertumbuhan tanaman yang lebih cepat: Sistem hidroponik menawarkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dibandingkan dengan pertanian tanah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi tekanan pada sumber daya alam. 

Namun, perlu diingat bahwa sistem hidroponik juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  1. Biaya yang cenderung lebih tinggi: Sistem hidroponik cenderung memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan menanam tanaman di tanah, terlebih jika kamu baru saja memulai sistem hidroponik. Kamu mungkin perlu mengeluarkan biaya untuk membeli peralatan yang dibutuhkan, seperti wadah nutrisi, lampu, atau sistem aerasi.
  2. Ketergantungan yang lebih besar terhadap sistem nutrisi yang tepat: Dalam sistem hidroponik, nutrisi yang diberikan kepada tanaman harus tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Jika nutrisi yang diberikan tidak tepat, tanaman dapat mengalami masalah pertumbuhan atau bahkan mati.
  3. Ketergantungan yang lebih besar terhadap sistem pemeliharaan yang baik: Sistem hidroponik membutuhkan pemeliharaan yang lebih teratur dan rutin dibandingkan dengan menanam tanaman di tanah. Kamu perlu memeriksa tingkat nutrisi, tingkat pH, suhu, dan kelembaban secara teratur, serta memastikan bahwa peralatan hidroponik dapat bekerja dengan baik.
  4. Keterbatasan tanaman yang dapat ditanam: Beberapa jenis tanaman mungkin tidak sesuai untuk ditanam dalam sistem hidroponik, terutama pada jenis tanaman yang membutuhkan media tanam khusus atau memiliki kebutuhan nutrisi yang khusus.
  5. Keterbatasan lokasi: Sistem hidroponik hanya dapat dibangun di lokasi yang memiliki akses ke listrik dan air yang cukup, sehingga mungkin tidak tersedia di semua lokasi. Meski penggunaan listrik disini sebetulnya dapat pula diakali dengan menggunakan tenaga surya.
  6. Resiko kebocoran: Sistem hidroponik memiliki resiko kebocoran yang lebih tinggi dibandingkan dengan menanam tanaman di tanah, karena terdapat banyak pipa dan wadah yang terhubung dengan sistem. Maka jika terjadi kebocoran, dapat mengakibatkan perubahan nutrisi yang cukup besar.

Jenis-jenis tanaman yang dapat dibudidayakan secara hidroponik

Ada beberapa jenis tanaman buah dan sayur yang dapat dibudidayakan secara hidroponik, seperti:

  1. Selada
  2. Kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang polong, kacang panjang, dan kacang-kacangan lainnya
  3. Bawang merah dan bawang putih
  4. Tomat
  5. Cabe
  6. Mentimun
  7. Lobak
  8. Kentang
  9. Wortel
  10. Kentang kecil
  11. Strawberi
  12. Blueberry
  13. Raspberry

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *